Biarlah rasa lelah mengikutiku, sampai saatnya dia bosan, lelah, dan berhenti untuk mengikutiku (Pak Arsidi, 2012)
Manusia terlahir putih layaknya kertas putih tanpa coretan atau tinta setetespun. Allah SWT tidak melahirkan manusia dalam keadaan pintar atau bodoh, dan memang kedua pembeda tersebut lahir karena ulah manusia itu sendiri, yakni malas. Segala bentuk keberhasilan yang diraih seseorang merupakan salah satu hasil dari segala usaha dan pengorbanannya. Seseorang yang selalu sibuk dengan mengembangkan diri dalam hal keilmuan, pada akhirnya akan memperoleh kesuksesan berupa pemahaman akan ilmu. Seseorang yang berjuang dalam menunjukkan eksistensinya dalam dunia seni dan hiburan, pada akhirnya akan dikenal sebagai seorang seniman. Begitu pula, seseorang yang hanya sibuk dengan segala imaginasinya tanpa usaha merealisasikannya, akan berakhir menjadi seorang pemimpi sejati yang hanya hidup dalam dunia mimpinya, sedangkan dunia terus berputar dan waktupun terus berlalu.
Manusia yang diam dan tidak berusaha bisa diibaratkan seperti sebuah air yang tergenang dalam suatu genangan. Air bersih yang tergenang diam dan konsisten dalam waktu yang lama akan membuat air tersebut kotor, keruh, dan tidak berguna lagi. Sedangkan manusia yang selalu berkarya, berusaha, dan bergerak, layaknya air sungai yang mengalir. Alirannya akan terus mengalir menembus bebatuan, dan bergerak kesegala arah, memberikan segala manfaat bagi segala sesuatu yang dilewatinya. Ketika melewati area persawahan, air tersebut berguna memberikan pengairan bagi sawah tersebut, ketika melewati kawasan pemukiman, dia berguna bagi segala kehidupan manusia.
Hakikatnya keberadaan manusia dimuka bumi adalah untuk berusaha, bekerja, dan berkarya. Berusaha untuk menjadi lebih baik, bekerja untuk meraih penghidupan yang baik, dan berkarya menciptakan segala sesuatu yang bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu, marilah kita mulai bergerak, berusaha, dan berkarya...
0 komentar:
Posting Komentar