Secara garis besar perkembangan bahasa dibagi menjadi beberapa tahap, yakni;
Tahap Pra Bahasa (pre language stage)
Sebelum bayi mampu berbicara, mereka berkomunikasi melalui tangisan, senyuman, dan gerak tubuh. dan tahapan ini deisebut pre language stage, yang berlangsung sekitar usia 4-9 bulan pertama.
Tahap kata awal (first word stage)
Setelah bayi melewati masa satu kata mereka, yang mengawali penguasaan bahasa mereka, perbendaharaan terhadap kosa kata baru dengan cepat berkembang pada bayi. Pada kira-kira umur 20 bulan, bayi sudah akan mampu menguasai sekitar 50 kata.
Pada masa ini, bayi sudah mulai menginterpertasikan kata-kata yang mereka dengar dengan makna dari kata tersebut. dan bagi mereka, satu kata yag diucapkan bisa berarti banyak atau makna yang berlainan, yang disebut hollophrases, yaitu bentuk mengekspresikan suatu frase atau ide yang komplek menjadi beragam makna. Sebagai contoh, anak berkata 'mimi', dan 'mimi' yang sedang diucapkan oleh anak tersebut bisa menjadi beragam makna, bisa berarti 1) minta minum 2) ada air 3) atau memanggil ibu nya, dan semua makna tersebut tergantung dari mimik/ ekspresi juga gesture yang disampaikan oleh anak tersebut.
Karena keterbatasan jumlah kosakata yang dimiliki anak, maka mereka hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan kosakata terbatas untuk mencakup sesuatu yang mereka maksudkan. Pada masa ini dikenal dengan istilah makna meluas (overextension) dan makna menyempit (underextension) dari makna bahasa yang anak ucapkan. Contoh: ketika anak berkata 'dog' untuk mengasumsikan semua binatang berkaki empat, mereka sebut 'dog' (overextension).
Tahap Kalimat Pertama (First Sentences stage)
Pada kurang lebih usia 8 bulan, banyak anak yang sudah mulai memasuki masa two-word stage (dua kata), yakni menggabungkan dua bentuk kata walau masih dalam bentuk sangat sederhana, seperti 'Daddy-book', 'play-car', 'dog-run'. Penggabungan bentuk kata seperti contoh belum bisa diktakan sebagai kalimat, tapi biasa disebut dengan telegraphic speech. Dimana kata-kata yang diucapklan bisa mencakup banyak makna.
Tahap Belajar Tata Bahasa (Learning Grammar Stage)
Setalah perbendaharaan kata mereka semakin banyak, dan kemampuan otakpun sudah lebih mapan dalam penerimaan bahasa. Anak secara tak sadar sudah mulai menggunakan kata-kata yang mereka miliki untuk disusun menjadi bentuk kalimat, sesuai dengan bentuk dasar susunan suatu kalimat = Subjek-predikat-objek. Namun dalam penguasaan bahasa Inggris, penggunaan struktur yang hanya terdiri subject-verb-object belum tentu menunjukkan arti atau semantik yang benar.
Tahap Belajar Kosa Kata (Learning Vocabulary Stage)
Selama tahun sebelum sekolah, siswa belajar banyak kosakata baru secara cepat. Setiap enam bulan dalam rentang waktu usia 2-4 tahun, mereka mampu menguasai 200 hingga 2000 kosa kata baru. Dan dalam masa ini pula, mereka menikmati periode awal pemerolehan bahasa bagi mereka. Oleh karena itu, pada masa ini anak harus dibiasakan dengan beragam permainan yang dapat mengasah kemampuan pemerolehan bahasanya, seperti: puzzle, alphabet box, flash card, ataupun beragam media belajar lainnya.
Dalam proses perkembangan pemerolehan bahasa, ada yang disebut dengan caretaker speech/ baby talk/ caregiver language/ infant-directed talk (IDT), atau child-directed speech (CDS), yakni sebuah bentuk bahasa non standar yang biasa digunakan oleh orang tua dalam berkomunikasi pada anak/ balita. Ciri-ciri caretaker speech, biasanya;
- Pengucapannya lebih pendek/ sederhana
- Menggunakan tata bahasa sederhana
- Untuk beberapa kata yang sulit atau abstrak, diucapkankan dengan banyak pengulangan
- Pengucapannya jelas, dengan penekananan intonasi yang jelas dan perlahan
1 komentar:
Teori pemerolehan bahasa sangat terkait dengan perkembangan bahasa pada anak babling stage hingga masa sekolah
Posting Komentar