1. GTM (Grammar Translation Method)
GTM muncul pada pertengahan abad ke-19 s.d pertengahan abad ke-20, dan bertujuan agar siswa mampu membaca informasi yang dutulisnya, lalu menterjemahkan kedalam bahasa target. Dalam metode ini menekankan pada kemampuan membaca (reading) dan menulis (writing) dan bukan pada mendengar (listening) atau kemampuan berbicara (speaking). Dengan menggunakan metode ini, siswa ditekankan pada kemampuan menterjemahkan teks dan menyusun kata-kata baru yang ditemui dalam bentuk daftar kosa kata, serta berfokus pada pembelajaran tata bahasa (grammar).
2. Direct Method (Metode Langsung)
Berfkus pada keterampilan mendengarkan dan lisan (aural-oral skill), dan lebih banyak aktifitas kelas dengan menggunakan bahasa lisan. Pada metode ini guru dituntut untuk mampu menjelaskan setiap materi dengan menggunakan teknik demontrasi yang ditunjang dengan beragam media pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih memahami maksud dari yang dipaparkan. Selain itu baik pelafalan (pronunciation) dan tata bahasa (grammar) harus dipertegas sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan sesuai.
3. Audio Lingual Method (Metode Audio Lingual)
Metode ini muncul di USA pada masa perang dunia ke-2 dan berkembang dengan luas dikalangan militer, ketika tidak semua militer pada saat itu bisa berbahasa Inggris (seperti berasal dari negara yang tidak berbahasa Inggris: Perancis, Jerman, Rusia, dll). Mereka menggunakan teknik berdialog ataupun dengan media tape recorder sebagai media pembelajaran. Dalam metode ini siswa banyak dilatih hafalan percakapan (memorizing).
4. Functional-Notional Method (Metode Fungsi Gagasan)
Teori ini mula-mula dikembangkan oleh Wilkin pada tahun 1970an, lalu kemudian berkembang lagi oleh Van Ek (1975), Wilkins (1976), dan Alexander (1980). Metode ini merupakan dasar dari pembelajaran komunikatif (Communicative language teaching).
Notion(gagasan) bisa diartikan sebagai nouns, pronouns, verbs, prepositions, conjunctions, adjectives or adverbs. Yang keseluruhannya tergantung dari situasi dalam penggunaan bahasa.Situasi dapat dipengaruhi oleh variasi bahasa, baik itu bahasa formal ataupun bahasa non formal, dan situasi mencangkup:
- Siapa orang yang terlibat dalam percakapan
- Tempat dimana percakapan berlangsung
- Waktu saat percakapan berlangsung
- Topik yang digunakan dalam percakapan
5. Communicative Language Teaching/ CLT (Pembelajaran Komunikatif)
CLT adalah salah satu metode yang menitikberatkan pada kemapuan komunikatif/ interaksi sebagai tujuan akhir pembelajaran. CLT berasal dari metode audio lingual/ Audio-Lingual method (ALM) dan berkembang menjadi Functional-Notional Method, lalu pada akhirnya menjadi CLT (Communicative Language Teaching).
Menurut David Nunan (1991), ada 5 ciri CLT, yakni:
- Menitikberatkan pada pembelajaran komunikasi melalui interaksi menggunakan bahasa target (contoh: bahasa Inggris).
- Mengajarkan teks otentik menjadi pembelajaran situasi (Situational context).
- Siswa berperan sebagai subjek, tidak hanya berfokus pada bahasa nya tapi lebih kepada proses belajarnya.
- Pengalaman individu siswa berperan serta pada keberhasilan pembelajaran di kelas.
- Menghubungkan pembelajaran bahasa di kelas dengan aktifitas yang berlangsung di luar kelas.
Model pembelajaran CLT, meliputi:
- Grammatical Competence : kemampuan gramatikal (tata bahasa)
- Socio linguistic competence : kemampuan sosio linguistik
- Strategic competence : kemampuan memilah percakapan
- Discourse competence : kemampuan memahami bermacam-macam teks
Kesimpulan:
- Suasana kelas harus sarat dengan cara berkomunikasi
- Tetap memperhatikan pembejaran tata bahasa (grammar)
- Siswa tidak dianggap sebagai objek tapi subjek
- Guru bertindak sebagai fasilitator, initiator, manager kelas
- CLT dapat memayungi beragam metode/ model pembelajaran lainnya, seperti; Learner centered, Language acquisition, Whole language, Cooperative learning, Collaborative learning.
Diktat kuliah Belajar dan Pembelajran, Strategi Belajar Mengajar, Kimtafsirah, Dra., MA.
___. 2013. Communicative language. http://en.wikipedia.org/wiki/Communicative_language_teaching, retrieved on January 19, 2013 at 9:47 AM.
Finocchiaro, M. & Brumfit, C. (1983). The Functional-Notional Approach. New York, NY: Oxford
University Press.
1 komentar:
terimakasih atas tulisannya
Posting Komentar