Rabu, 09 Januari 2013

Analisis Folkslore: Thumbelina

Thumbelina merupakan salah satu karya sastra yang digolongkan kedalam jenis prosa modern. Cerita Thumbelina dibuat oleh seorang pengarang cerita yang sangat terkenal, Hans Christian Andersen dan pertama kali di publikasikan oleh C. A. Reitzel pada 16 Desember 1835 di Denmark.
Kisah Thumbelina dalam versi Indonesia kurang lebih sedikit mirip dengan cerita rakyat (folklore) Timun Mas dari daerah Jawa Tengah. Kisah tentang sepasang suami istri yang berharap mendapatkan anak melalui sebuah permohonan dan pada akhirnya harapan terkabul karena sebuah keajaiban. Kesamaan lain dari dua cerita Timun mas dengan Thumbelina, adalah peran utama (main character) adalah seorang wanita cantik dengan tubuh mini dan kisah hidup mereka dipenuhi dengan perjuangan untuk memperoleh kebahagiaan. Jika Timun mas terlahir dari sebuah timun, berbeda dengan Thumbelina yang dikisahkan terlahir dari sebuah bunga yang mekar.
Namun kedua kisah tersebut memiliki alur cerita (plot) dan pesan moral (moral value) yang hampir mirip, yakni tentang perjuangan hidup, bahwasannya kebagiaan tidak dapat diperoleh dengan cuma-cuma dan diperlukan adanya perjuangan untuk meraih dan mewujudkannya.    
source: steinerbooks.org

Thumbelina: I wish I had wings
Prince Cornelius: Maybe someday you will, let me be your wings!
(Quote from Thumbelina, 1994)
http://www.4shared.com/office/1f2_ACjw/Thumbelina_Story_Analysis.html

0 komentar:

Posting Komentar